Oleh: psikologi2009 | Maret 12, 2012

PSIKOLOGI: Menghindari Orang-Orang Emosi di Jalan Raya

BUKAN bagaimana supaya kita tidak emosi di jalan raya, tetapi bagaimana caranya untuk menghindari orang-orang tidak emosi kepada kita, walaupun sebenarnya kita dalam posisi tidak bersalah.

Pengalaman saya menunjukkan, walaupun saya berada pada posisi yang benar di jalan raya, terutama di jalan macet, seringkal saya yang disalahkan. Sebenarnya saya emosi juga, tetapi emosi itu berhasil saya pendam dalam-dalam. Jadi, sekarang saya berpikir, bagaimana supaya orang lain tidak emosional kepada kita, walaupun kita dalam posisi yang tidak salah.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

1.Psikologi traffic light (TL)
-Pada saat kita mendekati TL dan lampu berubah dari merah ke kuning, sebaiknya kita jangan langsung menjalankan kendaraan. Jalan sangat pelan sambil menunggu lampu hijau. Jika kanan kiri aman, silahkan Anda meneruskan perjalanan.
-Pada saat kita mendekati TL dan lampu berubah dari hijau ke kuning, sebaiknya kiita jangan nekat menjalankan kendaraan. Jalan pelan-pelan dan kemudian berhenti tepat saat lampu menyala merah.

2,Psikologi menyalip
-Kekanan sedikut, lihat depan. Kalau tidak ada kendaraan dari depan dan kondisi aman, silahkan menyalip sambil membunyikan klakson.
-Jangan sesekali menyalip dari kiri walaupun itu aman untuk Anda lakukan dan memungkinkan untuk Anda lakukan.

3.Psikologi zebra cross
-Zebra cross adalah tempat menyeberang bagi para pejalan kaki. Jika Anda melihat ada pejalan kaki akan menyeberang, kurangi kecepatan kendaraan Anda dan berhenti tepat di dekat zebra cross. Sedapat mungkin posisi Anda paling kiri atau paling kanan dan usahakan menyalakan lampu belakang berkedip tanda akan berhenti.

4.Psikologi membunyikan klakson
-Jangan sekali membunyikan klakson saat TL berubah dari merah ke kuning dan ke hijau. Sebab, pengemudi di depan Anda akan merasa tersinggung walaupun apa yang Anda lakukan tidak salah dan bermaksud mengingatkan pengemudi di depan Anda bahwa lampu telah mengarah ke hijau.
-Klakson cukup anda bunyikan satu kali dan berbunyi pendek hanya saat Anda akan menyalip dari kanan. Sebab, membunyikan klakson lebih dari satu kali atau panjang, menunjukkan Anda seorang emosional dan bodoh dan justru bisa membuat orang lain lebih emosional dan lebih bodoh.

5.Psikologi membelok
-Saat akan membelok, bunyikan klakson dan lihat situasi ada kendaraan atau tidak dari arah yang berlawanan. Jika tidak ada kendaraan lain, silahkan berbelok. Tetapi jika ada kendaraan, sedapat mungkin kita mengalah saja. Silahkan kendaraan lain lewat lebih dulu.

6.Psikologi memotong arus dari depan
-Saat kita akan belok kanan, ternyata arus dari depan cukup padat. Tidak ada berhentinya. Jika Anda berhenti di kiri jalan, tentu akan membuat pengemudi di belakang kendaraan Anda akan emosi dan biasanya membunyikan klakson berkali-kali. Oleh karena itu, jika akan belok kanan, jauh sebelumnya Anda sudah mengambil lajur agak ke tengah (jika jalan hanya satu jalan dan dua arah) dan mengambil jalan paling kanan (jika jalan beberapa lajur dan dua jalan an dua arah).

7.Psikologi memotong arus dari belakang
-Sebelum memotong arus, lihat dulu kendaraan yang ada di belakang Anda. Secara bertahap, silahkan serong ke kanan atau ke kiri ambil menyalakan lampu sign jau-jauh sebelumnya. Jangan membelok secara tajam dan jangan menyalakan lampu sign secara mendadak.

8.Psikologi parkir
-Jika di tempat parkir berupa deretan ruko, dan Anda akan ke Toko A, sebaiknya Anda harus memarkir di depan Toko A. Jika penuh, cari toko yang tutup dan parkir di depan yang tokonya tutup itu. Sebab, jika Anda parkir di Toko B yang buka, biasanya secara psikologis pemilik Toko B akan emosional.
-Jangan parkir di depan pintu rumah. Jangan menghalangi ppejalan kaki ataupun kendaraan lain.

9.Psikologi menjaga jarak
-Atur jarak cukup baik. Antisipasi jika tiba-tiba kendaraan di depan Anda berhenti mendadak. jangan menginjak rem secara mendadak. Dengan jarak agak jauh, Anda bisa menginjak rem secara plan-pelan. Jika Anda menginjak rem secara mendadak, bisa jadi mobil di belakang Anda tidak sempat menginjak rem dan akan menabrak mobil Anda.

10.Psikologi mengendarai kendaraan dengan nyaman dan aman
-Mengendarai kendaraan yang nyaman yaitu tidak perlu ngebut. Kecepatan diatur sesuai situasi dan kondisi sekitar. Santai. Jika perlu sambil mendengarkan musik dan makan camilan dan minum. Mendengarkan musik, makan camilan dan minum bisa mengurangi lonjakan emosi Anda.

Kesimpulan
-Mengendarai dengan sopan dan berbicara dengan sopan, itulah kunci kenikmatan mengendarai kendaraan di jalan raya.

Selamat menikmati perjalanan Anda.

Hariyanto Imadha
Pengamat Perilaku
Sejak 1973


Tanggapan

  1. Hal yang sering buat pengendara motor terutama emosi adalah lampu sen sudah dinyalakkan dengan baik, misalnya belok ke kiri lampu sen kekiri eh tiba2 ada yang maksa nyalip sebelah kiri
    Saya kadang bingung dengan cara berpikir orang seperti itu :)) ntah karena tidak melihat atau karena sudah terlanjur ngebut :”(


Semua komentar otomatis akan dihapus

Kategori